Unik, Peserta Didik MA Tengah Lembang Tampilkan Drama Lokal Gunakan Dialek Bahasa Konjo

oleh -61 Dilihat

Bontosalama’, Sinjai Barat (Humas Sinjai) – Peserta didik Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Tengah Lembang tampilkan drama lokal sebagai salah satu tugas akhir berupa praktik dari Bidang Studi Seni Budaya bagi kelas XII (Dua belas) yang dipusatkan di halaman madrasah aliyah pada Kamis (07/03/2024).

Sebanyak 8 (Delapan) kelompok yang saling bersaing mengguncang perut penonton dengan menampilkan drama lokal dengan menggunakan dialek bahasa Daerah Konjo yang mudah dipahami oleh warga setempat yang turut meramaikan pementasan drama peserta didik. Drama yang ditampilkan merupakan kisah yang umumnya banyak terjadi di masyarakat Sinjai Barat.

” Pentas drama ini merupakan salah satu syarat kelulusan di bidang studi saya yaitu Seni Budaya yang bisa dikatakan sebagai syarat wajib untuk mendapatkan nilai praktik. Selain sebagai syarat kelulusan, pentas ini juga melatih peserta didik untuk tampil di muka publik dan mendalami sebuah peran melalui mimik dan ekspresi yang disampaikan”, ungkap pendidik yang mengampu Bidang Studi Seni Budaya.

Anci sapaan akrabnya , menambahkan bahwa pementasan drama ini memberikan banyak pelajaran kepada kita bahwa banyak hal yang terjadi di sekitar kita yang bisa di ambil sebagai pelajaran terutama hal yang menyangkut nama baik keluarga.

Sementara itu, salah satu peserta didik merasa senang bisa membawakan perannya sebagai Talluana’ yang konon di kalangan masyarkat setempat dikenal sebagai hantu yang gemar menyembuyikan anak kecil yang sedang bermain diluar rumah ketika terjadi kabut yang mendatangkan hujan.

” Awalnya agak sulit membawakan peran sebagai hantu, terlebih lagi dengan memakai kostum dan make up layaknya hantu sebenarnya namun berkat bimbingan Alhamdulillah saya bisa mendalami peran saya sebagai Talluana’,” ujar Dani sapaan akrabnya.

Ditempat lain kepala madrasah menyampaikan permohonan maaf yang kali ini tidak bisa bergabung dan menyaksikan langsung berjalannya pementasan drama oleh peserta didik kelas XII.

” Sebelumnya saya menyampaikan maaf untuk tidak bisa bergabung dengan para pendidik menyaksikan langsung pementasan drama peserta didik kita, karena ada sesuatu hal yang sifatnya mendesak. Namun sebagai kepala madrasah saya sangat mendukung kegiatan ini dan tentunya tanpa kehadiran saya di tengah para pendidik dan peserta didik saya yakin kegiatan ini akan tetap berjalan lancar”, tutup kepala madrasah, Syukur. (Andi Wahda)