Hidupkan Antusias Peserta, MA Tengah Lembang Gelar Ujian Praktik Penyelenggaraan Jenazah

oleh -42 Dilihat

Bontosalama’, Sinjai Barat (Humas Sinjai) – Pelaksanaan asesmen madrasah (AM) sudah tidak lama lagi, hal ini ditandai dengan kesibukan para peserta didik kelas XII (Dua Belas) dan pendidik yang mata pelajarannya masuk sebagai ujian praktik.

Salah satu pelaksanaan praktik yang dilaksanakan dihari pertama adalah praktik penyelenggaraan jenazah untuk mata pelajaran Fiqih yang diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XII yang bertempat di ruang kelas XI (Sebelas), Selasa (14/03/2023).

Ujian praktik merupakan salah satu tahapan penting uang wajid diikuti oleh seluruh peserta ujian untuk persyaratan kelulusan nantinya sebelum pelaksanaan ujian tertulis dilaksanakan. Untuk tahun ini sejumlah 8 (Delapan) mata pelajaran yang masuk kategori praktik diantaranya adalah Fikih, Al-Qu’an Hadist, Bahasa Indonesia, Tahfidz, Seni Budaya, TIK, Prakarya dan Penjas.

Terlihat peserta didik sangat antusias dan semangat mengikuti salah satu praktik yang banyak mendapat perhatian, tak hanya oleh peserta ujian praktik itu sendiri tetapi juga para peserta didik kelas X (Sepuluh) dan XI yaitu penyelenggaraan jenazah.

Para peserta ujian awalnya merasa canggung dan takut untuk memandikan dan mengafani boneka peraga jenazah, tetapi mereka justru menunjukkan rasa antusiasnya usai mendapatkan kursus kilat dari pendidik pengampu bidang studi terkait tata cara penyelenggaraan jenazah mulai dari proses mengukur dan menggunting kain kafan, memandikan jenazah, mengafani jenazah hingga menshalati jenazah.

Ketika peserta ujian ditanya kesan dan pendapat mereka terkait praktik penyelenggaraan jenazah, rata-rata dari mereka mengungkap rasa senangnya mendapat ilmu dan pengalaman baru.

” Kami sangat antusias melakukan praktek pengurusan jenazah ini, mudah-mudahan kedepannya kami dapat mempraktekkan pengurusan jenazah ini di dunia nyata atau masyarakat,” ujar Adrian ketua kelas XII – A

Dirinya juga merasa senang mendapat ilmu sekaligus praktek penyelenggaraan jenazah. Soalnya mengurus jenazah jumlahnya sangat terbatas, jadi ia berharap suatu hari nanti bisa membantu dalam mengurusi jenazah laki-laki.

Kepala madrasah, Syukur berharap dengan adanya praktik semacam ini peserta didik dapat mengetahui bagaimana tata cara mengurus jenazah dengan benar dalam islam. (A. Wahda)