Bongki, Sinjai Utara (Humas Sinjai) — Pelaksanaan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 dalam lingkup Kantor Kementerian Agama Kab. Sinjai (Kemenag Sinjai) Kamis (01/06/2023) dilaksanakan di halaman Kemenag Sinjai tepat pukul 08:00 wita.
Bertindak selaku Pembina Upacara A. Pelita , Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) dalam amanat upacara mengatakan bahwa dalam memperingati hari lahir Pancasila hal yang perlu dilakukan memaknai nilai yang terkandung dalam setiap sila dalam Pancasila,
Lanjut Katanya ASN harus memiliki sikap loyaliyas dan Sense of Belonging terhadap profesinya dan organisasi. Ketika Pimpinan memiliki kebijakan kita ASN harus membuktikan bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.
“Loyalitas dan Sense Of Belonging menjadikan seorang ASN betul – betul memaknai dalam bekerja dan berkinerja dengan penuh tanggnungjawab dan professional” Ungkpnya
Sesuai aturan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, pada 17 Oktober 2024 mendatang akan diterapkan kewajiban sertifikasi halal untuk tiga jenis produk, salah satunya makan dan minuman.
Untuk mendukung hal tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) 2023
Sehingga Kasi Bimas Islam mengajak sluruh ASN Kemenag Sinjai untuk memotivasi masyarakat dan mengsosialisasikan ditengah masyarat agar memiliki sertifikat halal dan mengetahui tentang adanya UU Jaminan Produk Halal. Sehingga mengajak jajarannya untuk memotivasi masyarakat agar memiliki sertifikat halal dan mengetahui tentang adanya UU Jaminan Produk Halal.
Diakhir arahanya mantan Kasi PAI tersebut ASN Kemenag Sinjai menjadi pelopor garda terdepan dalam mengimplementasikan moderasi beragama dalam sikap dan perilaku sehari-hari sesuai dengan salah satu program prioritas Kementerian Agama yaitu Moderasi Beragama.
Terkait perkembangan kehidupan hari ini, saya menyampaikan pesan Menteri Agama bahwa seluruh ASN Kemenag wajib menjadi penyejuk di tengah situasi kehidupan beragama. Perlu adanya moderasi beragama. Moderasi itu adalah komitmen kepada agama apa adanya, tanpa dikurangi atau dilebihkan. Kata A. Pelita
